• header
  • header

Selamat Datang di Website MADRASAH TSANAWIYAH AS-SYAFI'IYAH 01 JAKARTA | Terima Kasih Kunjungannya.

Pencarian

Login Member

Username:
Password :

Kontak Kami


MADRASAH TSANAWIYAH AS-SYAFI'IYAH 01 JAKARTA

NPSN : 20178277

Jl. Masjid Al-Barkah, Balimatraman No. 17 Manggarai Selatan Tebet Jakarta Selatan


[email protected]

TLP : 021-83790528


          

Banner

Agenda

05 December 2025
M
S
S
R
K
J
S
30
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Statistik


Total Hits : 81540
Pengunjung : 34574
Hari ini : 28
Hits hari ini : 96
Member Online : 1
IP : 216.73.216.144
Proxy : -
Browser : Gecko Mozilla

KH. Abdullah Syafi?ie,  tokoh  Betawi  kelahiran  Kampung  Balimatraman, Sabtu,  16  Sya?ban  1329  H  10  Agustus  1910.  Nama  ayahnya  H.  Syafi?ie  Bin Sairan   dan   ibundanya   Nona   Binti   Asy?ari.   Mempunyai   dua   orang   adik perempuan yang bernama Hj. Siti Rogayah dan Hj. Siti Aminah. Beliau sering melakukan dakwah, baik di Perguruan As-Syafi?iyah yang dirintisnya sejak tahun 1930 maupun berbagai pelosok Tanah

Semasa  kecil,  KH.  Abdullah  Syafi?ie  banyak  menuntut  ilmu  dari  para ustadz di mana pun berada. Guru-gurunya antara lain Ustadz Marzuki, Ustadz Musanif, Ustadz Sabeki, Habib Ali Al Habsyi-Kwitang, Habib Alwi Bin Thahir, Habib Alwi Al Hadad (Mufti Johor), dan banyak lagi. Beliau juga pernah mengenyam pendidikan agama di Makkah.

Pada masa Habib Ali Alhabsyi (meninggal September 1968), KH.Abdullah Syafi?ie  hampir tiap Ahad pagi hadir di majelisnya. Apalagi Beliau pernah berguru di Madrasah Unwanul Walah yang dibangun Habib tahun 1920-an. Habib Ali selalu meminta muridnya itu untuk berpidato di majelis taklimnya di Kwitang.

Kecintaan Buya KH.Abdullah Syafi?ie terhadap ilmu dan pendidikan  sungguh luar biasa. Saat usia 17 tahun Beliau meminta ayahnya untuk menjual sapi-sapi miliknya yang kandangnya dibuat di samping rumah. Ia ingin menjadikan tempat tersebut untuk berkumpul dan mendalami serta mendiskusikan ilmu agama dengan teman- temannya. Lembaga pendidikan agama yang menggunakan tempat bekas kandang sapi itu dinamakan Madrasah Islamiyah Ibtidaiyah. Puluhan tahun kemudian, berganti nama menjadi As-Syafi?iyah.

Tahun 1933 KH. Abdullah Syafi?ie berhasil melebarkan sayap dakwahnya dengan membeli sebidang tanah yang kemudian diwakafkan dan dijadikan masjid dengan nama Masjid Al-Barkah. Sejak itulah Masjid Al- Barkah semakin dikenal karena keramaian jama?ah dan kepiawaian KH. Abdullah Syafi?ie memikat hati jamaah dalam berbagai ceramahnya.

Tahun 1954, KH. Abdullah Syafi?ie membeli lagi tanah di depan Masjid Al Barkah yang diniatkan untuk pengembangan Sekolah Menengah atau Tsanawiyah yang kemudian resmi dinamakan Perguruan Islam As- Syafi’iyah. Di dalamnya ada lembaga pesantren untuk putra dan putri dan madrasah yang berjenjang mulai Ibtidaiyyah, Tsanawiyah dan Aliyah. Dari hari ke hari, Perguruan Islam As-Syafi’iyah semakin berkembang.

KH. Abdullah Syafi?ie  juga  merupakan  salah  satu  pendiri  MUI  (Majelis  Ulama  Indonesia).  Selain  pernah menjabat sebagai Wakil Ketua di MUI Pusat, juga sebagai Ketua Umum MUI DKI Jakarta. Beliau juga salah seorang yang giat mengadakan pendidikan dalam pemberantasan buta  huruf Al-Qur?an.  Di samping itu, Buya kita yang cuma mengenyam pendidikan SR kelas dua ini, juga dipercaya sebagai pengurus Badan Kontak Majelis Taklim  (BKMT).  Ulama  terkenal  Prof.  KH.  Ali  Yafie  pernah  mengatakan  bahwa  “KH.  Abdullah  Syafi?ie  adalah tokoh pemberani, ikhlas, dan tak jemu dalam berdakwah. Beliau sangat tegas dalam menegakkan amar ma?ruf nahi munkar.” Karena ketegasan dan keberanian beliau dalam berdakwah, masyarakat menggelari beliau sebagai singa podium.

Menjelang  meninggalnya,  Beliau  menyuruh  anaknya  KH.Abdul  Rosyid  Abdullah  Syafi?ie  (kini  sebagai Pemimpin Umum  Perguruan Islam As-Syafi?iyah Jakarta) untuk membacakan kitab di hadapan jama?ah majlis taklim, dan dengan suara yang terbata-bata Beliau mendoakan anaknya. Beliau meninggal dunia di pangkuan anaknya sewaktu dibawa kerumah sakit….innalillahi wa inna ilaihi rojiun...

KH. Abdullah Syafi?ie meninggal dunia hari Selasa, 18 Zulhijjah 1405 H/3 September 1985